Bisnis  

Timbunan Utang dan Defisit Dana AS Timbulkan Risiko Untuk Ekonomi Internasional

IMF mengatakan bahwa timbunan utang AS yang dibarengi meningkatnya defisit Dana menimbulkan risiko Untuk Negeri tersebut dan ekonomi Internasional. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) Mengintroduksi peringatan kepada Amerika serikat (AS) atas defisit Dana yang Lebih besar serta lonjakan utangnya, yang menimbulkan risiko yang Lebih besar Pada perekonomian Internasional.

Data Menunjukkan bahwa utang nasional AS Lebih menumpuk, mendekati USD35 triliun (Di Rp560.000 triliun, kurs Rp16.000/USD). Sambil, menurut angka terbaru IMF, defisit Dana federal AS melonjak Di USD1,4 triliun Ke tahun fiskal 2022 menjadi USD1,7 triliun (Di Rp27.000 triliun) Ke tahun lalu.

Kantor Dana Kongres, badan pengawas fiskal resmi Ke AS, Meramalkan Ke awal bulan ini bahwa defisit kemungkinan Akansegera mencapai USD1,9 triliun Ke tahun ini, atau mewakili Di 7% produk domestik bruto (PDB) AS.

“Defisit dan utang yang tinggi menciptakan risiko yang Lebih besar Pada perekonomian AS dan Internasional, Berpotensi Untuk menambah biaya pembiayaan fiskal yang lebih tinggi dan risiko yang Lebih besar Pada kelancaran perpanjangan kewajiban yang jatuh tempo,” papar IMF Di pernyataannya mengenai tinjauan “Pasal IV” Aturan ekonomi Amerika, yang dilansir Russia Today, Sabtu (29/6/2024).

IMF menambahkan, defisit fiskal yang kronis ini Menunjukkan ketidakselarasan Aturan yang signifikan dan terus-menerus yang perlu segera diatasi. Amerika melampaui batas atas utangnya, yang secara hukum ditetapkan sebesar USD31,4 triliun, Ke bulan Januari 2023.

Sesudah berbulan-bulan Merasakan peringatan mengenai kemungkinan gagal bayar Di Departemen Keuangan AS, Ri Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang utang Ke bulan Juni 2023 yang menangguhkan batas tersebut hingga Januari 2025.

Hal ini secara efektif memungkinkan pemerintah Untuk terus melakukan pinjaman tanpa batas hingga tahun Didepan. Utang melonjak menjadi USD32 triliun kurang Di dua minggu Sesudah RUU tersebut disetujui, dan terus membengkak Sebelum Di itu.

IMF juga melontarkan Komentar keras Pada Aturan perdagangan Washington yang Lebih agresif. Mengacu Ke meningkatnya ketegangan Di Chia. IMF mengatakan bahwa perluasan pembatasan perdagangan yang berkelanjutan dan kurangnya kemajuan Di mengatasi kerentanan yang disebabkan Di kegagalan bank Ke tahun 2023 dapat merusak stabilitas keuangan Ke seluruh dunia.

Pernyataan IMF hanyalah peringatan terbaru mengenai pengeluaran berlebihan yang dilakukan AS. Ke hari Selasa, Organisasi Untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan rasio utang AS Pada PDB berada Ke titik tertinggi Sebelum Pertempuran Dunia II.

Rasio utang Pada PDB adalah metrik yang digunakan Untuk mengukur kemampuan suatu Negeri membayar utangnya. Tahun lalu, utang Negeri Paman Sam itu melonjak hingga 122% Di PDB, menurut OECD.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Timbunan Utang dan Defisit Dana AS Timbulkan Risiko Untuk Ekonomi Internasional