Daya Beli Tertekan, Pembatasan BBM Bantuan Fluktuasi Harga Diminta Dikaji Ulang


Jakarta, CNN Indonesia

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti meminta pemerintah Sebagai mengkaji ulang Keputusan pembatasan bahan bakar Energi (BBM) Bantuan Fluktuasi Harga jenis Pertalite.

Astuti menjelaskan pihaknya telah melakukan kajian pengetatan Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak Di tahun lalu. Hasilnya memang bisa ada potensi penghematan Dana Pendapatan dan Belanja Bangsa (APBN) hingga Rp34,24 triliun bila pembatasan dilakukan Pada semua jenis kendaraan pribadi.

Ia melanjutkan, pembatasan Sebagai Kendaraan Pribadi bisa menghemat Dana Rp32,14 triliun, pembatasan Sebagai pembelian maksimal 60 liter bisa menghemat Rp17,71 triliun, dan pembatasan Di Kendaraan Pribadi berkapasitas 1.400 cc bisa menghemat Rp14,81 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kendati demikian Keputusan ini juga Berpeluang makin menekan daya beli Kelompok. Padahal Pada ini, daya beli Di tertekan bersamaan Didalam menurunnya jumlah kelas menengah hingga terbatasnya penciptaan lapangan kerja.

“Alangkah baiknya jika Keputusan ini dipertimbangkan lagi,” kata Astuti Di diskusi virtual Di Jakarta, Kamis (12/9) dikutip Didalam Di.

Ia mengatakan, Situasi Ketidakstabilan Ekonomi yang tidak sebanding Didalam kenaikan upah juga disebut menjadi faktor yang menggerus daya beli Kelompok. Jika Keputusan pembatasan BBM bersubsidi dilanjutkan, dikhawatirkan Berencana berdampak Di terkontraksinya perekonomian nasional.

“Tentu saja pembatasan Pertalite ini bisa menghemat Dana fiskal Didalam APBN. Akan Tetapi, kalau kita cermati lagi, ini Berencana berangkat kepada penurunan daya beli Kelompok dan perekonomian Berencana makin terkontraksi,” ujar Esther.

Sambil Itu, Pembantu Ri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Asing Luhut Binsar Pandjaitan meyakini pembatasan pembelian bahan bakar Energi (BBM) jenis Pertalite tidak Berencana mengganggu daya beli Kelompok.

“Tidak Berencana, tidak Berencana (mengganggu daya beli). Sebab yang kena (pembatasan) saya, tetapi kalau ojek daring itu tidak kena,” ujar Luhut ketika ditemui Di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Di-2 Di Badung, Bali, Senin (3/9).

Di kesempatan tersebut, Luhut juga menegaskan bahwa tidak ada Fluktuasi Harga Pertamax. Pembatasan pembelian BBM Pertalite tersebut bertujuan Sebagai memastikan Bantuan Fluktuasi Harga tersalurkan Didalam tepat sasaran.

Didalam Sebab Itu, lanjut dia, BBM Pertalite tidak Berencana bisa dibeli Didalam Kelompok yang tidak berhak Merasakan Bantuan Fluktuasi Harga.

“Saya ulangi, tidak ada Fluktuasi Harga. Yang ada adalah orang yang tidak berhak Merasakan Bantuan Fluktuasi Harga, ya jangan dikasih Bantuan Fluktuasi Harga,” ucap Luhut menegaskan.

[Gambas:Video CNN]

(Di/mik)




Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Daya Beli Tertekan, Pembatasan BBM Bantuan Fluktuasi Harga Diminta Dikaji Ulang