Fatayat NU Apresiasi Pembentukan Direktorat PPA dan PPO Polri

Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengapresiasi pembentukan Direktorat PPA dan PPO Polri. Foto/istimewa

JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengapresiasi pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bersama Mabes Polri.

“Keberadaan Direktorat PPA dan PPO Menunjukkan komitmen besar Kepolisian Untuk Menyediakan pelayanan dan perlindungan kepada Komunitas khususnya Di perempuan dan anak, serta menindak tegas Tindak Kejahatan pidana perdagangan orang,” papar Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Di Jakarta, Senin (23/9/2024).

Margaret menjelaskan, Tindak Kejahatan yang menimpa khusus Sebagai kaum perempuan, anak, dan kaum rentan lainnya menjadi perhatian publik Di ini. Karenanya, perkembangan Bersama penambahan direktorat tersebut adalah merupakan wujud komitmen Kapolri Untuk melakukan langkah-langkah serta upaya peningkatan pelayanan dan perlindungan kepada Komunitas.

Margaret menilai, Tindak Kejahatan Tindak Kekerasan Di perempuan dan anak serta perdagangan orang tidak dapat diabaikan. Menurut data Sistem Informasi Online atau Simfoni milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), jumlah Tindak Kejahatan Tindak Kekerasan Di anak Di 2023 mencapai 24.158 Tindak Kejahatan, naik dibanding 2022 yang mencapai 21.241 Tindak Kejahatan.

Sedangkan Di 2021 angkanya sebesar 14.517. Dari Januari hingga Juni 2024, jumlah Tindak Kejahatan Tindak Kekerasan Di anak mencapai 6.897.

Di Di Yang Sama, Komisi Nasional Anti Tindak Kekerasan Di Perempuan (Komnas Perempuan) merilis catatan tahunan 2023 bahwa ada 401.975 Tindak Kejahatan Tindak Kekerasan sepanjang 2023. Jumlah tersebut Merasakan penurunan dibandingkan 2022 yang jumlahnya mencapai 457.895 Tindak Kejahatan.

“Keberadaan Direktorat Mutakhir ini, tidak hanya melindungi perempuan dan anak tapi juga warga Indonesia. Melindungi Komunitas Indonesia Untuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),” kata Margaret.

Data Di EMP Pusiknas Bareskrim Polri yang diakses Di Jumat 22 September 2023 menyebutkan 856 Tindak Kejahatan TPPO yang ditangani Polri mulai Januari hingga 22 September 2023. Jumlah laporan yang paling banyak Yang Terkait Bersama Tindak Kejahatan TPPO yaitu Di Juni 2023, sebanyak 470 Tindak Kejahatan. Sambil jumlah korban TPPO yaitu 935 orang dan terlapor sebanyak 1.014 orang.

Lanjutnya, Margaret menyampaikan terbentuknya Direktorat Mutakhir ini menjadi harapan besar Untuk Komunitas Indonesia dan Sebagai itu menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo atas inisiatif kehadirannya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Fatayat NU Apresiasi Pembentukan Direktorat PPA dan PPO Polri