Hasyim Asy’ari Paksa Anggota PPLN Den Haag Hubungan Badan

JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Menginformasikan bahwa, Hasyim Asya’ri sebagai Ketua Penyelenggara Pencoblosan Suara melakukan pemaksaan Di Warna, anggota PPLN Den Haag, Belanda, Bagi berhubungan badan.

“Berkenaan Didalam dalil aduan pengadu (anggota PPLN) bahwa teradu (Hasyim Asya’ri) memaksa melakukan hubungan badan, terungkap fakta Di sidang pemeriksaan bahwa Di tanggal 2 sampai Didalam 7 Oktober 2023 dilaksanakan kegiatan BIMTEK PPLN Di Den Haag,” kata Anggota Majelis DKPP, Ratna Dewi Petalollo Di ruang sidang Utama DKPP, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Di kegiatan tersebut, kata dia, Hasyim hadir Di tanggal 3 Oktober 2023 dan menginap Di Hotel Van der Valk, Amsterdam, Belanda. Di sidang pemeriksaan, pengadu mengaku Di malam hari tanggal 3 Oktober 2023 pengadu dihubungi teradu Bagi datang Hingga kamar hotelnya.

Pengadu Lalu datang Hingga kamar hotel teradu dan berbincang-bincang Di ruang tamu kamar teradu.

“Di perbincangan tersebut, teradu merayu dan membujuk pengadu Bagi melakukan hubungan badan. Di awalnya pengadu terus menolak, Akan Tetapi teradu terus memaksa. Saya ulangi, Akan Tetapi teradu tetap memaksa pengadu Bagi melakukan hubungan badan. Di akhirnya hubungan badan itu terjadi,” ujarnya.

Di sidang pemeriksaan, pengadu Berkata, Setelahnya kejadian tersebut, seminggu Lalu pengadu Merasakan gangguan Kesejaganan fisik. Lalu, Di tanggal 18 Oktober 2023, pengadu melakukan pemeriksaan Hingga Ahli Kepuasan umum atas Tanda-Tanda yang dialami Sebelumnya.

Hasil konsultasi Didalam Ahli Kepuasan Menunjukkan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan bersama Antara pengadu dan teradu. Di tanggal 31 Oktober 2023, pengadu menghubungi teradu Lewat pesan WhatsApp agar teradu juga melakukan pemeriksaan Kesejaganan sebagaimana dianjurkan Didalam Ahli Kepuasan.

“Lalu teradu menjawab, ‘iya, siap sayang’. Lanjutnya, teradu mengirimkan hasil pemeriksaan Kesejaganan teradu yang dilakukan Di Indonesia, disertai Didalam caption semoga kita sehat selalu,” tuturnya.

Di sidang pemeriksaan, Hasyim sebagai teradu mengakui bahwa kata ‘kita’ yang dimaksud Di WhatsApp tersebut adalah teradu dan pengadu.

“Berdasarkan uraian fakta-fakta tersebut, DKPP menilai telah terjadi hubungan badan Antara teradu Didalam pengadu Di tanggal 3 Oktober 2023 sesuai Didalam bukti P15A, P15B, P15C, P16, P20, dan P21,” kata Ratna.