Wisata  

Penumpang Harus Timbang Badan buat Tur Keledai, Operator Dicap Diskriminatif



Jakarta

Operator wisata dituduh mendiskriminasi anak-anak bertubuh gemuk. Sebabnya, anak-anak itu wajib menimbang berat badan Sebelumnya tur menunggang keledai.

Dilaporkan BBC, Kamis (26/7/2024), John Nuttall (61) telah mengelola kegiatan menunggang keledai Untuk anak-anak Di kota Skegness dan Cleethorpes, Inggris Pada lebih Bersama 40 tahun. Tetapi, Mutakhir-Mutakhir ini Nuttall Diprotes Lantaran memberlakukan peraturan Mutakhir, yakni Bersama menimbang berat badan penumpang Sebelumnya menunggang keledai.

Melansir NZherald, Nuttall dilaporkan menyediakan timbangan yang bisa dibawa-bawa Untuk menimbang penumpang. Untuk peraturannya, ia mensyaratkan anak-anak harus lebih pendek Bersama 137 cm, Di bawah 10 tahun dan Memperoleh berat tak lebih Bersama 38 kg.


Anak-anak yang memenuhi semua persyaratan itu dapat melakukan perjalanan singkat Bersama keledai Bersama biaya USD 17 atau Di Rp 275 ribu.

Tetapi, Aturan berat badan itu disebut menjadi sesuatu yang kontroversial. Menurut Heath New Zealand Te Whatu Ora, seorang anak berusia 10 tahun Bersama tinggi 137 cm dan berat 39 kg Dikatakan sebagai berat badan yang tidak ideal dan sedikit tidak sehat Untuk usianya. Anak Bersama kategori itu Memperoleh BMI 20,8 yang berada Di persentil 93,4.

Aturan itu diketahui dikecam Dari Aliansi Kesejaganan Obesitas, yakni sebuah Gabungan Parpol organisasi yang mengadvokasi Aturan Untuk mengatasi obesitas dan Meningkatkan Kesejaganan.

“Sama sekali tidak dapat diterima Untuk menimbang seorang anak Di Di umum dan Lalu mengatakan bahwa mereka tidak dapat pergi berkendara,” ujar direktur organisasi, Katharine Jenner, kepada BBC.

Ia menyebut orang-orang seharusnya lebih fokus Ke faktor yang berkontribusi Ke peningkatan obesitas, alih-alih mempermalukan anak-anak Lantaran berat badan.

Sambil Itu Nuttall menyebutkan bahwa timbangan dilakukan Bersama sukarela Dari keluarga penumpang.

“Anda bisa melihat para orang tua memeriksa anak-anaknya sendiri. Tetapi, jika ada yang aneh, kami hanya mengatakan, ‘bolehkah kami memeriksanya?’, Bersama arahan Bersama kami, dan jika berat badannya terlalu berat, ya, memang berat, dan hanya itu saja,” ujar Nuttall.

Nuttall mengatakan bahwa lisensi yang dimilikinya mengizinkan penumpang keledai berusia hingga 15 tahun atau 50 kg. Tetapi, ia mengatakan bahwa peraturan yang ia buat lebih ketat Untuk melindungi keledai-keledai tersebut. Ia pun meminta maaf kepada pihak yang merasa keberatan Bersama kebijakannya. Tetapi, ia mengatakan bahwa dia tidak Akansegera mengalah Lantaran hal itu Yang Terkait Bersama Kesejaganan dan keselamatan hewan.

Nuttall menjelaskan Untuk mereka yang kelebihan berat badan dipersilahkan Untuk berinteraksi hingga menepuk keledai.

Adapun Di sisi lain, Kesejaganan hewan Di dunia Wisata Internasional tak selalu dipertimbangkan Bersama baik. Misalnya Di Roma, menaiki kereta kuda menjadi topik yang diperdebatkan Lantaran banyak pihak mengatakan bahwa hal itu merupakan penyiksaan Di hewan. Kuda-kuda terkadang pingsan Sesudah dipaksa membawa kereta yang berat Untuk cuaca yang sangat panas dan tidak punya tempat Untuk beristirahat yang memadai.

Sambil Itu, The Donkey Sanctuary, sebuah perusahaan Di Inggris yang berspesialisasi Untuk Kesejaganan keledai mengatakan bahwa keledai Di lokasi-lokasi wisata sering kali dipaksa Untuk mengangkut penumpang yang kelebihan berat badan dan tidak diberikan akses minum ataupun tempat berteduh.

Lantas kota-kota Di tepi pantai telah membuat peraturan yang mencakup jam kerja keledai dan hak keledai Untuk Merasakan libur.

“Peraturan tersebut juga menetapkan usia maksimum dan berat badan para penunggang keledai,” kata situs web tersebut.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penumpang Harus Timbang Badan buat Tur Keledai, Operator Dicap Diskriminatif