Bisnis  

Putin dan Erdogan Kompak Buang Usd, Bidik Kerja Sama Dagang Rp1.600 T

Kepala Negara Turki Recep Tayyip Erdogan dan Kepala Negara Rusia Vladimir Putin Akansegera terus memperkuat kerja sama ekonomi. FOTO/Sputnik

JAKARTA – Kepala Negara Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan Ankara dan Moskow Akansegera terus memperkuat hubungan ekonomi Didalam Memperbaiki omzet perdagangan tahunan mereka menjadi USD100 miliar atau Rp1.600 triliun.

Erdogan menyampaikan Untuk pertemuannya Didalam Kepala Negara Rusia Vladimir Putin Ke KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) Ke Kazakhstan, Astana. “Di ini volume perdagangan adalah USD55 miliar,” ujar Erdogan dilansir Untuk Russian Today, Kamis (4/7/2024).

Erdogan menambahkan, kedua belah pihak omtimistis bahwa mereka dapat mencapai tujuan Sebagai menggandakan angka tersebut. Sambil Itu, Putin mengungkapkan hubungan Ditengah kedua Negeri telah berkembang secara konsisten Kendati situasi Internasional rumit. Moskow dan Ankara mengejar proyek-proyek besar bersama sesuai Ide seraya menambahkan bahwa tidak ada halangan yang berarti.

Di 2023, kedua pemimpin sepakat Sebagai Mendorong Penanaman Modal Asing bersama dan membantu Usaha Rusia dan Turki Sebagai memasuki pasar satu sama lain. Mereka juga sepakat Sebagai Mengintroduksi rubel Rusia sebagai Kurs Matauang penyelesaian Untuk perdagangan bilateral termasuk pembayaran Sebagai pasokan Barang Dagangan Energi Rusia.

Omzet perdagangan Ditengah kedua Negeri melonjak Di tahun 2022 melebihi USD62 miliar, Sesudah pengenaan Hukuman Politik Barat Di Moskow. Volume perdagangan sedikit menurun Lantaran ancaman Hukuman Politik sekunder Untuk AS, yang Melakukanlangkah-Langkah menghentikan aliran produk seperti mesin industri dan suku cadang yang diduga dapat membantu militer Rusia.

Para pejabat AS telah berulang kali mengidentifikasi Turki sebagai pusat potensial Sebagai menghindari Hukuman Politik, Didalam beberapa pejabat Barat menyuarakan keprihatinan tentang dugaan perdagangan Ditengah perusahaan-perusahaan Turki dan entitas-entitas Rusia yang terkena Hukuman Politik. Moskow dan Ankara Di ini Untuk mengerjakan beberapa inisiatif yang berkaitan Didalam Perdagangan Keluar Negeri Barang Dagangan Energi, dan berencana Sebagai terus membangun hubungan Ke sektor energi.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Putin dan Erdogan Kompak Buang Usd, Bidik Kerja Sama Dagang Rp1.600 T