Rusak Kepercayaan Kelompok Hingga MA, Hal yang Beratkan Permintaan Gazalba Saleh

JAKARTA – Merusak kepercayaan Kelompok Di Mahkamah Agung (MA) menjadi hal yang memberatkan Permintaan Hakim Agung nonaktif, Gazalba Saleh . Hal itu sebagaimana disampaikan Jaksa Ke Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) Pada membacakan surat Permintaan Gazalba.

Diketahui, Gazalba dituntut 15 tahun penjara dan denda Rp1 miliar Yang Terkait Bersama dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Perbuatan Terdakwa merusak kepercayaan Kelompok Di MA RI,” kata Jaksa Pada membacakan hal-hal yang memberatkan Permintaan Gazalba Hingga Lembaga Proses Hukum Tipikor Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Yang memberatkan lainnya, yakni perbuatan Gazalba tidak mendukung Langkah pemerintah Di pemberantasan tindak pidana Penyalahgunaan Jabatan dan berbelit-belit Di Menyediakan keterangan. Hingga Di Itu, Gazalba juga pihak yang menghendaki keuntungan Di tindak pidana.

Ke Pada Yang Sama, belum pernah dihukum menjadi satu-satunya hal yang meringankan Untuk Gazalba. Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ke Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) menuntut Hakim Agung nonaktif, Gazalba Saleh dipidana Bersama hukuman 15 tahun penjara.

Jaksa menilai, Gazalba terbukti secara sah dan meyakinkan Merasakan gratifikasi dan TPPU. “Menuntut, Memutuskan pidana Di Terdakwa Gazalba Saleh Bersama pidana penjara Di 15 tahun,” kata Jaksa membacakan surat Permintaan Hingga Lembaga Proses Hukum Tipikor Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Selain kurungan badan, Jaksa juga menuntut Majelis Hakim menjatuhi hukuman denda sebesar Rp1 miliar subsider enam bulan penjara.

Jaksa juga menuntut Gazalba Untuk membayar uang pengganti sejumlah 18.000 Usd Singapura dan Rp1.588.085.000 selambat-lambatnya satu bulan Setelahnya putusan Lembaga Proses Hukum memperoleh hukum tetap Bersama subsider dua tahun.

(maf)