Rusia Membanjiri Eropa Didalam Gas Diskon Sebagai Memenangkan Hati Pembeli Barat

MOSKOW – Rusia telah membanjiri gas diskon Hingga pasar Eropa, yang diyakini sebagai upaya Sebagai menjaga Bangsa-Bangsa tetap terhubung Di pasokan energi Moskow. Hal ini diungkapkan Didalam Pusat Analisis Aturan Eropa.

Diterangkan Didalam think tank, gas diskon Rusia menjadi strategi agar Merasakan Pemberian, Yang Terkait Didalam kesepakatan transit utama Ditengah Rusia dan Barat. Diketahui Di kurun waktu kurang Didalam enam bulan, Perjanjian Di pipa utama Akansegera berakhir yang Berpeluang menutup koridor perdagangan bersejarah yang membentang Melewati Ukraina.

“Taruhannya tinggi. Keputusan transit Ukraina tidak hanya Akansegera memengaruhi Keselamatan jangka panjang Bangsa itu, tetapi juga seluruh Aturan energi masa Di Eropa dan Di akhirnya nasib Usaha gas Rusia itu sendiri,” tulis Aura Sabadus Didalam lembaga kajian Inggris, Independent Commodity Intelligence Services.

Setelahnya Moskow melancarkan perangnya Di Ukraina Di tahun 2022, kemunduran tak terduga pembeli Eropa mendatangkan malapetaka Di industri gas Rusia. Raksasa gas milik Bangsa Gazprom Lalu Memperkenalkan kerugian terbesarnya Di 25 tahun, dan tidak Bisa Jadi memulihkan penjualan gas yang hilang secara sekejap.

Setidaknya menurut Prediksi internal, butuh waktu Pada satu dekade atau lebih Sebagai bisa kembali. Sambil Itu pasar alternatif membantu perdagangan agak pulih, Rusia tampaknya siap Sebagai mencoba dan memenangkan kembali pelanggan Eropa, seperti diungkapkan CEPA.

Walaupun rute Ukraina terus memasok pasar Barat Pada Pertempuran, ancaman kedaluwarsa Di Januari kemungkinan Akansegera cukup Sebagai Memutuskan risiko kebangkrutan Sebagai Gazprom.

Sebagai alasan ini, penurunan harga gas setidaknya 10% sudah memukul pasar Eropa Ditengah dan Timur, dan minat pembeli mulai terlihat. Slovakia, Hungaria, dan Austria adalah beberapa contoh CEPA yang dikutip sebagai pelanggan Sebagai gas Rusia.

“Harga diskon dan ketersediaan rute yang berbeda menjadi bermanfaat Untuk perusahaan-perusahaan Eropa, menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar,” jelas Sabadus.