Fakta-fakta Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Bikin Roti Okko Ditarik BPOM

Jakarta

Badan Pengawas Terapi dan Minuman (BPOM) menemukan adanya Pelanggar Di produksi roti Okko buatan PT Abadi Rasa Food, Bandung. Roti Okko kedapatan mengandung bahan pengawet berbahaya, natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) dan tidak menerapkan Cara Produksi Kelaparan Global Olahan yang Baik (CPPOB) Bersama benar dan konsisten.

Berdasarkan Peraturan BPOM (PerBPOM) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Kelaparan Global (BTP), natrium dehidroasetat ternyata tidak termasuk Hingga Untuk BTP pengawet yang diizinkan.

Sebenarnya apa itu natrium dehidroasetat dan apa bahayanya?


1. Dipakai Sebagai Pengawet Peralatan Kecantikan

Ketua Umum PERGIZI Kelaparan Global Indonesia Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, Menginformasikan natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate (SDHA) banyak digunakan Sebagai Peralatan Kecantikan. Akan Tetapi, ada sejumlah Bangsa yang mengizinkannya sebagai pengawet Di Kelaparan Global Untuk kadar tertentu.

Di Minuman, tujuannya Sebagai mencegah perkembangan atau Perkembangan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur.

“Beberapa Bangsa seperti Amerika memperbolehkan Sebagai BTP, tetapi Bersama jumlah yang sedikit banget. Bersama Sebab Itu kita Untuk kehati-hatian sih memang harus jelas regulasinya, diperkuat pengawasan, Lantaran kan batas yang diperbolehkan kecil sekali,” tuturnya kepada detikcom Rabu (24/7).

2. Bisa Menyebabkan Gangguan Ginjal hingga Kanker

Guru Besar Fakultas Medis-Obatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati mengatakan paparan natrium dehidroasetat hingga takaran tertentu relatif aman. Akan Tetapi begitu, bahan ini Berencana menjadi berbahaya jika melebihi batas aman.

Mengacu Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), batas asupan harian yang dapat diterima adalah 0-0,6 mg per kg berat badan per hari.

“Seperti bahan kimia lainnya, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah Kesejaganan. Di dosis tinggi, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dan efek toksik Di hati dan ginjal. Studi Di hewan telah Menunjukkan bahwa dosis sangat tinggi bisa Berpotensi Sebagai menyebabkan keracunan,” tuturnya kepada detikcom Rabu (24/7/2024).

Prof Zullies mengatakan Sebagai Kelompok yang terlanjur mengonsumsi natrium dehidroasetat Sebagai tidak khawatir Di tidak menimbulkan Tanda khusus Di tubuh.

Di Di Yang Sama, mengacu Studi Di hewan, Prof Hardin mengatakan natrium dehidroasetat bisa menyebabkan iritasi dan luka Di saluran cerna termasuk lambung. Justru Di penggunaan Hingga level atau kadar tinggi, natrium dehidroasetat bisa memicu risiko jangka panjang termasuk gangguan Di jantung hingga kanker.

Meski begitu, ia Menginformasikan studi bahaya pengawet natrium dehidroasetat sampai Di ini masih relatif terbatas dan masih diuji coba Di hewan.

“Penelitiannya masih Di hewan. Lantaran memang batasnya tipis, orang nggak mau nyobain Hingga manusia lah, Lantaran itu Bersama Sebab Itu dasar dugaan kajian-kajian Di animal trial kepada zat yang Berpotensi Sebagai Di level tertentu bisa Bersama Sebab Itu berbahaya,” kata Prof Hardin.

3. Punya Risiko Jangka Panjang

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Kepuasan Spesialis Penyakit Untuk (PB PAPDI), Dr dr Sally Aman Nasution mengatakan hampir semua pengawet Minuman itu tidak baik Bagi tubuh. Akan Tetapi, Di kadar tertentu memang dibutuhkan.

“Jangka panjang, rata-rata jangka panjang. Jarang yang langsung kayak racun gitu ya. Itu kan cepat gitu ya, tapi kalau ini kan tidak. Tapi dia kronik gitu, Bersama Sebab Itu butuh waktu Sebagai merusak jaringan,” kata dr Sally.

NEXT: Awet hingga berbulan-bulan

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Fakta-fakta Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Bikin Roti Okko Ditarik BPOM